Menjelang pergantian tahun pemerintah kota samarinda terus melakukan koordinasi terkait situasi dan keamanan di kota samarinda, diamana ada tiga hal yang perlu di cermati diataranya Situasi menjelang PILKADA Kota samarinda, adanya Ajaran Islam yang menjurus radikalisme dan Perkembangan posko Segiri Bersinar .
Samarinda – Dalam rangka upaya deteksi dan kewaspadaan dini terhadap situasi menjelang pilkada Kota Samarinda, bahaya Radikalisme dan Terorisme dan perkembangan Posko Segiri Bersinar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kota samarinda melaksanakan Rapat Koordinasi dengan dengan instansi terkait dan komponen masyarakat, Selasa 19 Nopember 2019 diruang Sekretaris Badan Kesbangpol Kota Samarinda .
Hadir dalam rapat Kasi Pemberantasan BNNK Samarinda Risnoto, SH.,MH mewakili Ka BNN Kota Samarinda, Kasi Intel Kejaksaaan Negeri Samarinda, Kasi Intel Kodim Samarinda , KBO Intelkam Kota Samarinda, Pengadilan Agama Kota Samarinda , Imigrasi Samarinda dan beserta staff Kesbangpol, Rapat dipimpin oleh Ka Kesbangpol Kota Samarinda .
Kepala Badan KESBANGPOL samarinda Sucipto, S.Pd., mengatakan saat ini ada tiga masalah di smarinda yang harus di cermati bersama-sama diantaranya Situasi menjelang PILKADA Kota samarinda, adanya Ajaran Islam yang menjurus radikalisme dan Perkembangan posko Segiri Bersinar .
Adanya masalah paham Radikal adalah faktor utama dari aksi terosisme di Indonesia, menurutnya tidak ada satu daerah pun yang imun terhadap paham radikalisme dan terosisme maka dari itu dirinya menggajak seluruh komponen bersama berusaha untuk mengatasi atau menjegah potensi tersebut.
“Kita tidak bisa mengatakan suatu daerah bebas dari radikalisme dan terorisme karena itu mari bersama kita mencegah dengan paham tersebut,” katanya.
Ka Kesbangpol samarinda juga mengatakan Pentinganya dilaksanakan koordinasi antar instansi terkait dan peran serta masyarakat untuk membantu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam kewaspadaan radikalisme maupun terorisme, menurutnya untuk di Samarinda saat ini dalam keadaan kondusif dari indikasi kelompok yang di kategorikan radikal ataupun potensi terorisme.
sumber BNNK Samarinda
