Kepala BNN Provinsi Kalimantan Timur Brigjen Pol Drs. Edhy Moestofa, MH., CFrA memimpin kegiatan Press Release Akhir Tahun 2023.
Dalam press release disampaikan bahwa Hasil Survei Prevalensi Penyalahgunaan tahun 2023 untuk Setahun Pakai turun menjadi 1,73% atau 3,337 juta jiwa dari 1,95 atau 3,662 juta jiwa tahun 2022. Indeks Kepercayaan Masyarakat tahun 2023 BNNP Kaltim naik menjadi 89,46 dengan kategori “sangat baik” melebihi indeks nasional 87,27.
Sepanjang tahun 2023, BNNP dan BNNK di wilayah Kaltim telah melaksanakan berbagai kegiatan dan melakukan beberapa pencapaian dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika melalui strategi soft power approach, hard power approch, smart power approach dan coorperation.
Berikut adalah pencapaian kinerja selama tahun 2023. yang dilaksanakan BNNP& BNNK Jajaran :
A. Bidang P2M melaksanakan Program Prioritas Nasional yaitu Advokasi Ketahanan Keluarga Keluarga Berbasis Sumber Daya Desa (Desa Bersinar) dengan telah mencanangkan Desa Bersinar sampai thn 2023 sebanyak 28 desa/kel, yang tersebar di kabupaten Kutim, PPU, Paser, Kukar dan kota Balikpapan, Samarinda dan Bontang. Nilai Indeks Ketahanan Keluarga Anti Narkotika (Dektara) 87,545 (tinggi), Program Ketahanan Diri Remaja dengan output nilai Dektari sebesar 53,24 kategiri tinggi (melebihi target nasional). Program Kab/Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN) dengan capaian 100% 2 kota sangat tanggap (Samarinda, Balikpapan) dan 1 kota tanggap yaitu Kota Bontang.
2. Bidang Rehabilitasi melaksanakan pula program porioritas nasional yaitu IBM sebanyak 9 IBM yang tersebar di desa/kel desa bersinar. Pada layanan rehabilitasi ada 467 klien yang direhab baik rawat jalan/rawat inap dan sekitar 98 klien yang melanjutkan ke layanan pascarehab di BNNP, 98 klien mengakses layanan SIL dan sekitar 998 orang yang telah mengakses layanan SKHPN.
3. Bidang Pemberantasan yaitu selama tahun 2023 BNN Provinsi dan BNN Kota Jajaran telah berhasil mengungkap 38 laporan kasus narkotika dengan rincian 37 narkotika dan 1 kasus TPPU dengan capaian 55 berkas perkara (224% dari target 24 berkas), 48 berkas telah P21, dan 7 berkas masih dalam proses sidik.
Konsep Otomatis
