
Balikpapan – Sepanjang tahun 2019 Badan Narkotika Nasional Kota Balikpapan telah mencatat adanya peningkatan barang bukti kasus penyalahgunaan narkoba yang didominasi kasus sabu -sabu.
Hal ini disampaikan di depan awak media dalam press release akhir tahun 2019 terkait capaian kinerja di Kantor BNN Balikpapan Ka BNNK Balikpapan Kompol Muhammad Daud didampingi Kepala Seksi Cegah dan Dayamas, Kasubbag Umum, Kepala Seksi Rehabilitasi Henny, Kepala Seksi Pemberantasan, senin (23/12/2019).
Muhammad Daud “ Angka ini meningkat jika dibandingkan 2018 lalu. Tahun lalu ada 16 tersangka, 24 barang bukti seberat 1095 gram dan 250 butir ekstasi, Namun di tahun tahun 2019 ini ada 9 kasus dan 14 tersangka, 11 laki dengan jumlah barang bukti meningkat ada 2,027 gram. Dominasi narkotika jenis sabu-sabu,” ungkap Kepala BNN Balikpapan
Pihak BNNK Balikpapan mengaku prihatin karena kasus semakin meningkat apalagi ada kasus suami istri yang terlibat bahkan sebagai pengedar dan saat ini kasusnya sudah P21.
selain itu juga disepanjang 2019 BNNK Balikpapan telah melakukan pelayanan rehabilitasi kepada 145 orang, yakni 83 rehabilitasi rawat jalan dan 40 rawat inap serta 22 orang ikut layanan tim asessment terpadu, ”
Dari 145 orang yang menjalani rehabilitasi sebanyak 8 orang dari kalangan pemerintah, swasta 61 orang, wirausaha 14, pelajar 13 dan tidak bekerja 48 orang, ” bebernya.
Untuk kalangan ASN, tahun lalu menurutnya jumlah dibawah 8 orang. ” Tahun ini ada peningkatan. Kita Kerjasama Pemerintah kota, pak wali Wellcome Sudah ada 12 OPD tes urin dan sosialisasi intinya tidak ada hambatan,” tandasnya tanpa menyebut asal ASN.
Terkait bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, pihaknya melakukan advokasi dan edukasi dengan melibatkan pemerintah daerah termasuk instansi vertikal, institusi pendidikan, pelajar, kelompok masyarakat.
“Dalam kampanye pencegahan dan edukasi anti narkoba ada 184 kegiatan libatkan masyarakat 20.000 lebih orang Pelajar, pekerjaan dan kelompok masyarakat,” selain itu juga BNNK Balikpapan Juga melakukan pembentukan relawan anti narkoba. Dalam hal ini kita tidak bisa sendiri. Ada 30 orang relawan kita,” sebutnya.
Untuk deteksi dini, BNNK Balikpapan lakukan tes urin yang ditangani pemberdayaan masyarakat ada 3174 orang dan 10 diantara positif narkoba.
” Kami juga lakukan pelatihan Pokja anti narkoba dengan instalasi pemerintah, kelompok masyarakat, instansi swasta dan lingkungan pendidikan. Jumlah 80 orang. Ada juga kita lakukan pembinaan kawasan rawan narkoba fokus di Balikpapan Barat. Kita libatkan warga sekitar terutama Guru . Sumber Humas Bnnk Balikpapan