
Samarinda – Rehabilitasi bagi para pecandu narkoba sejatinya berbeda-beda, tergantung keparahan dan jenis zat yang digunakan, Meski begitu sebagian besar pusat rehabilitasi memiliki target yang sama, yakni total putusnya penggunaan zat sama sekali.
Hal ini tidak terlihat di Rumah Damping Borneo BNNP Kaltim sebuah pusat rehabilitasi berbasis masyarakat memilih untuk mengedepankan rehabilitasi berbasis keinginan klien dan peningkatan kualitas hidup.
Tepatnya hari Rabu tanggal 14 Agustus 2019 dirumah Damping Borneo BNNP Kaltim melaksanakan Program Pascarehabilitasi Intensif dengan memberikan keterampilan kepada lima orang klien berinisial, DTP, WLY, MN, KK,dan MC dengan di dampingin Aditya Hafidz, S.Pd.
Beberapa soft skills yang diajarkan antara lain kemampuan untuk berkomunikasi dengan keluarga, termasuk orang tua, saudara kandung, istri ataupun anak. Menurut Aditya Hafidz, S.Pd. kemampuan ini sangat penting karena pecandu biasanya dikucilkan dari keluarga.
Kemampuan soft skills penting untuk mengembalikan fungsi mereka, yang punya anak bisa kembali menjadi ayah dan yang masih ada orang tua bisa kembali menjadi anak,” ungkapnya, Untuk saat ini Klien Rumah Damping Borneo BNNP Kaltim melakukan pembinaan Intensif melakukan kegiatan vocation yang di pandu oleh instruktur dari LPK D’Sign, Kegiatan ini diawali dengan penjelasan pengolahan bahan dan aplikasi ke rakel dalam pembuatan sablon. Kegiatan di akhiri dengan praktek dari masing masing klien .
#BERSINAR Humas BNNP Kaltim